Rabu, 17 Februari 2010

Mekanisme Pengembangan Kurikulum

Mekanisme Pengembangan Kurikulum
Tahap 1 : Studi kelayakan dan kebutuhan
Pengembang kurikulum melakukan kegiatan analisis kebutuhan program dan merumuskan dasar-dasar pertimbangan bagi pengembangan kurikulum tersebut. Untuk itu si pengembang perlu melakukan studi dokumentasi dan/atau studi lapangan.
Tahap 2 : Penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum
Konsep awal ini dirumuskan berdasarkan rumusan kemampuan, selanjutnya merumuskan tujuan, isi, strategi pembelajaran sesuai dengan pola kurikulum sistemik.
Tahap 3 : Pengembangan rencana untuk melaksanakan kuiikuium
Penyusunan rencana ini mencakup penyusunan silabus, pengembangan bahan pelajaran dan sumber-sumber material lainnya.
Tahap 4: Pelaksanaan uji coba kurikulum di lapangan
Pengujian kurikulum di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keandalannya, kemungkinan pelaksanaan dan kebtrhasilannya. hambatan dan masalah-masalah yang timbul dan faktor-faktor pendukung yang tersedia, dan iain-lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.
Tahap 5: Pelaksanaan kurikulum
Ada 2 kegiatan yang perlu dilakukan, ialah :
1) Kegiatan desiminasi, yakni pelaksanaan kurikulum dalam lingkup sampel yang lebih luas.
2) Pelaksanaan kurikulum secara menyeluruh yang mencakup semua satuan pendidikan pada jenjang yang sama.
Tahap 6: Pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulum
Selama pelaksanaan kurikulum perlu dilakukan penilaian dan pemantauan yang berkenaan dengan desain kurikulum dan hasil pelaksanaan kurikulum serta dampaknya.
Tahap 7: Pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian
Berdasarkan penilaian dan pemantauan kurikulum diperoleh data dan informasi yang akurat, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada kurikulum tersebut bila diperlukan, atau melakukan penyesuaian kurikulum dengan keadaan. Perbaikan dilakukan terhadap beberapa aspek dalam kurikulum tersebut.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Minggu, 14 Februari 2010

Cerpen Sial

Cerpen Sial
Betul kalau dibilang menunggu adalah hal yang paling menyebalkan, seperti yang terjadi saat ini. Menunggu giliran untuk sampai di meja Teller. Antrian berjalan amat lambat karena banyak nasabah yang menyetor dalam jumlah puluhan juta rupiah. Aku mulai menggerutu dalam hati. Hanya ingin mengambil honor saja harus berdiri lebih dari setengah jam. Aku memang mendisiplinkan diri untuk tidak memakai ATM Praktis sih praktis, tetapi bikin tabunganku jebol karena iginnya menarik uang terus. Buat foya-foya. Kupandangi mesin listrik yang tengah menghitung tumpukan uang dalam ikatan lima juta rupiah. Seandainya saja ada yang memberiku satu ikat saat ini …
Semakin dekat ke teller, rambatan antrian semakin terasa pelan saja. Faktor psikologis membuat makin banyak nasabah yang mengeluh kesal. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja ada seorang ibu berselop tinggi dengan rambut disasak rapi yang langsung menuju teller. Nomor tujuh dan menunjukkan uangnya untuk disetor. Tampak jelas wajah malu ibu itu sewaktu digiring satpam menuju tempat antri jatahnya. Dan ketika sampai pada giliranku, betisku rasanya sudah menyamai paha besarnya. Pegal betul. Segelas es teh manis menari-nari di otakku. Terasa sesekali kepenatan menerjang kedua kakiku yang terbungkus celana jenas model terbaru.
“Mbak, mbak, KTP mbak jatuh.” Tepukan dipundakku membuatku berpaling cepat. Saat itu aku sudah diluar pintu geser yang otomatis membuka dan menutup seiring kedatangan para nasabah.
“Ini.” Benar, itu KTP-ku, tetapi bagaimana mungkin ? rasanya tadi benda itu sudah kusimpan baik-baik dalam dompet. Berdampingan dengan beberapa lembar ratusan ribu yang barusan kuambil. Ah, pasti aku teledor karena urusan antri-mengantri tadi sehingga konsentrasiku pun berkurang. Aku mencatat hasil ketidak telitianku dalam hati supaya tidak terulang lagi nanti. Beruntung ada orang yang berbaik hati mengembalikannya saat ini. Kalau tidak, ah …….

“Hati-hati, mbak, kalau hilang mengurusnya kan repot.”
“Terima kasih,” ucapku tulus pada si pemilik suara. Cowok itu begitu harum parfum macho yang kusuka berkelebatan di sekitar kami.
“Mau ke kampus ?”
“Sebenarnya iya, tapi saya mau sarapan dulu di warteg,” jawabku.
Ih ngapain juga dibilang-bilang mau sarapan di warteg ? memangnya dia nanya ? bukannya nipu kek mau jajan di mana gitu yang agak elit sedikit. Siapa tahu kalimat itu terlontar sekedar untuk basa-basi karena bingung ingin berkata apa lagi.
Cowok itu tersenyum. Kelihatan giginya yang rapi. Dan senyum itu tampak lebih manis dengan titik kecil tahi lalat di sudut kiri bawah bibirnya.
“Padat betul antrian hari ini, ya ?” saya juga capek banget berdiri.”
Aku mengangguk cepat dan menarik napas panjang. “Ngomong-ngomong dari mana kamu tahu kalau saya mau ke kampus ?”
“Saya sering lihat Mbak di kampus kok. Bareng aja ya … hari ini saya juga ada perlu, meskipun gak ada kuliah. Saya Ega Pratama.”
“Ah, masa iya ? fakultas apa ? jurusan apa ? semester berapa kamu ?” kuberondong dia dengan pertanyaan karena rasa penasaran yang melanda jantung dan otakku. Masalahnya aku bukan orang yang cukup ngetop untuk diperhatikan cowok setampan Hendar tadi. Sebersit rasa Ge-Er membuat jari tanganku dingin mendadak. Wah, hatiku mulai terbang ke langit seiring dengan khayalan norakku. Pikir-pikir sudah berapa lama Ega memperhatikanku ya ?
kami menyusuri tempat parkir yang mulai dipadati oleh puluhan mobil dan motor dari berbagai jenis merk. “Itu motorku.”
Duh simpatiknya cowok ini. Lumayan, ditengah penatnya pagi hari, gara-gara mengantri tadi aku bisa duduk berduaan dengannya sekarang kami bercakap-cakap tentang apa saja yang jelas bukan tentang perkuliahan. Sampai aku tersadar, jalan didepanku bukan menuju kampus kami.
“Eh, eh, eh, kita mau kemana ?” tanyaku dengan keryitan di dahi tanda curiga.
“Katanya mbak lapar ?’ saya mau tunjukin satu warung mie ayam yang enak di lidah dan enak di kantong untuk ukuran anak kampus. Gak keberatan kan ?”
“Oo… okelah.” Kulirik omega mungil di pergelangan kiriku. Masih ada waktu sekitar satu jam lebih sebelum kuliah dimulai.
Akhirnya resto yang kami tuju memang agak jauh dari kampusku. Tempatnya tidak terlalu besar tetapi berish.
Kuacungi jempol ke arahnya. Ega benar sekali. Mie ayam bakso jamur yang ku pesan memang luar biasan enaknya. Bersyukur juga bisa mendapatkan kedai baru pengisi perut. Sulis, Watik, Emy dan Tutik para sahabatku harus kuajak kemari suatu saat nanti.
“Kamu sering ke sini ya ?”
“Nggak selalu, tetapu dalam sebulan saya pasti beberapa kali mampir kesini,” kulanjutkan menghabiskan menu sarapanku dengan santai. Ega sendiri hanya menium es jeruk dan makan tahu goreng. Katanya perutnya masih penuh.
“Mbak, bisa tunggu sebentar, ya .. Aku kok tiba-tiba sakit perut sepuluh menit saja paling lama. Maaf ya , panggilan alam nih,” ujar Ega berusaha melucu sambil memegangi perutnya.
Aku mengiyakan, tak begitu peduli, sambil menyeruput pelan-pelan teh tawar yang disediakan. Tubuhku mulai berkeringat karena sambal teman mie ayam pedasnya aduhai banget. Kusandarkan tubuh ke kursi karena kekenyanagn.
Sepuluh menit, lima belas menit, dua puluh menit, yang kutunggu tidak muncul-muncul. Arlojiku mulai mengingatkan bahwa kuliah akan mulai lima belas menit lagi. Kubereskan catatan kecil draf cerpenku dan mulai menoleh ke kanan-kiri.
“Mbak…mbak… tolong liatin di kamar mandi dong cowok yang tadi datang sama saya,” pintaku pada salah seorang pelayan.
“Cowok mbak yang tadi ?”
“Iya yang datang sama saya tadi, lho.”
“Kan sudah pulang ?”
“Pulang ? Dia tadi bilang mau ke toilet dulu sebentar.”
“Tapi di kamar mandi tidak ada siap-siapa, mbak.”
“Ah, masa ? coba liat dulu ?”
“Saya kan baru keluar dari kamar mandi. Lagi pula cowok mbak tadi langsung pergi setelah mbak kasih uang dari dompet. Tapi dia sudah bayar semua pesanan kok.”
Astaga ! rasanya wajahku seputih mayat sekarang. Aku berusaha menepis kecurigaan yang mencuat sambil merogoh-rogoh tas ranselku. Kurasakan jari-jari tanganku mendadak lemas tak bertenaga.
Benda-benda yang kucari tak ada di tempatnya.
“Sebenarnya tadi kami heran, kok mbak ngasih Hand pone juga ke dia. Tapi kan ..” My God ! Suara pelayan tadi seolah tidak bida kudengar lagi. Kupingku berdenging panjang. Kepanikan menyerangku ketika ponsel dan uang honorku sudah tidak ada lagi ditempatnya. Masya Allah ! bahkan amplop berisikan uang semesteran dari ibuku pun telah raib.
Jelas-jelas aku tertipu ! aku telah dihipnotis, gendam, sirep atau apalah namanya. Berita yang sering ku baca di koran kini menimpaku dengan amat mudahnya. Kurang ajar ! ternyata Ega yang ganteng itu adalah salah satu pelaku kejahatan yang sedang ngetren belakangan ini. Dan aku? sekarang tengah kebingungan tanpa uang sepeserpun. Masih untung kejadian ini di jam sibuk pagi hari. Dan aku tidak ditinggalkan di tempat entah-berantah yang tidak ku kenal. Atau yang lebih buruk lagi, bagaimana kalau tadi aku sampai di perkosa? iih, mengerikan !
Kugeleng-gelengkan kepala untuk mengusir pening yang makin mengganas. Honorku lenyap. Uang semesteranku juga amblas. Bagaimana dia bisa tahu kalau ada uang lain di ranselku ? kuliaku juga sudah berlangsung setengah jam yang lalu. Aku masih bengong dan linglung. Tak punya tenaga untuk melakukan apa-apa. Mungkin satu-satunya jalan adalah pulang ke rumah lalu menangis karena nasib sial yang menimpaku barusan. Aku menyesal karena lupa berdo’a kepada Allah sebelum berangkat ke Bank tadi.
Pelayan-pelayan itu masih bergantian mengipasiku karena butiran-butiran keringat sebesar jagung tidak henti-hentinya mengucur membasahi seluruh tubuhku. Ditambah lagi air mata mulai meleleh dan lama kelamanan makin menyungai di pipiku.
Satu-satunya hikmah yang bisa ku petik dari kejadian ini adalah selalu ingat dan berdo’a kepada Allah dimanapun dan kapanpun kita berada. Aku berharap tidak ada lagi orang mendapat kesialan seperti yang kalian baca sekarang. Bah!!.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Unit Delfi

Unit Delfi
unit U_Usb;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Classes, Forms;

type

PDevBroadcastHdr = ^DEV_BROADCAST_HDR;
DEV_BROADCAST_HDR = packed record
dbch_size: DWORD;
dbch_devicetype: DWORD;
dbch_reserved: DWORD;
end;

PDevBroadcastDeviceInterface = ^DEV_BROADCAST_DEVICEINTERFACE;
DEV_BROADCAST_DEVICEINTERFACE = record
dbcc_size: DWORD;
dbcc_devicetype: DWORD;
dbcc_reserved: DWORD;
dbcc_classguid: TGUID;
dbcc_name: short;
end;

const
GUID_DEVINTERFACE_USB_DEVICE: TGUID = '{A5DCBF10-6530-11D2-901F-00C04FB951ED}';
DBT_DEVICEARRIVAL = $8000; // system detected a new device
DBT_DEVICEREMOVECOMPLETE = $8004; // device is gone
DBT_DEVTYP_DEVICEINTERFACE = $00000005; // device interface class

type

TComponentUSB = class(TComponent)
private
FWindowHandle: HWND;
FOnUSBArrival: TNotifyEvent;
FOnUSBRemove: TNotifyEvent;
procedure WndProc(var Msg: TMessage);
function USBRegister: Boolean;
protected
procedure WMDeviceChange(var Msg: TMessage); dynamic;
public
constructor Create(AOwner: TComponent); override;
destructor Destroy; override;
published
property OnUSBArrival: TNotifyEvent read FOnUSBArrival write FOnUSBArrival;
property OnUSBRemove: TNotifyEvent read FOnUSBRemove write FOnUSBRemove;
end;

implementation

constructor TComponentUSB.Create(AOwner: TComponent);
begin
inherited Create(AOwner);
FWindowHandle := AllocateHWnd(WndProc);
USBRegister;
end;

destructor TComponentUSB.Destroy;
begin
DeallocateHWnd(FWindowHandle);
inherited Destroy;
end;

procedure TComponentUSB.WndProc(var Msg: TMessage);
begin
if (Msg.Msg = WM_DEVICECHANGE) then
begin
try
WMDeviceChange(Msg);
except
Application.HandleException(Self);
end;
end
else
Msg.Result := DefWindowProc(FWindowHandle, Msg.Msg, Msg.wParam, Msg.lParam);
end;

procedure TComponentUSB.WMDeviceChange(var Msg: TMessage);
var
devType: Integer;
Datos: PDevBroadcastHdr;
begin
if (Msg.wParam = DBT_DEVICEARRIVAL) or (Msg.wParam = DBT_DEVICEREMOVECOMPLETE) then
begin
Datos := PDevBroadcastHdr(Msg.lParam);
devType := Datos^.dbch_devicetype;
if devType = DBT_DEVTYP_DEVICEINTERFACE then
begin // USB Device
if Msg.wParam = DBT_DEVICEARRIVAL then
begin
if Assigned(FOnUSBArrival) then
FOnUSBArrival(Self);
end
else
begin
if Assigned(FOnUSBRemove) then
FOnUSBRemove(Self);
end;
end;
end;
end;

function TComponentUSB.USBRegister: Boolean;
var
dbi: DEV_BROADCAST_DEVICEINTERFACE;
Size: Integer;
r: Pointer;
begin
Result := False;
Size := SizeOf(DEV_BROADCAST_DEVICEINTERFACE);
ZeroMemory(@dbi, Size);
dbi.dbcc_size := Size;
dbi.dbcc_devicetype := DBT_DEVTYP_DEVICEINTERFACE;
dbi.dbcc_reserved := 0;
dbi.dbcc_classguid := GUID_DEVINTERFACE_USB_DEVICE;
dbi.dbcc_name := 0;

r := RegisterDeviceNotification(FWindowHandle, @dbi,
DEVICE_NOTIFY_WINDOW_HANDLE
);
if Assigned(r) then Result := True;
end;

end.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Risoles

Risoles
Bahan kulit :
200 gr tepung terigu
500 ml susu cair
4 butir telur
1 sdt garam
75 gr mentega/margarin, lelehkan

Bahan isi :
100 gr daging ayam giling
150 gr wortel, potong korek api
100 gr buncis, iris-iris tipis
4 butir bawang merah, cincang halus
2 siung bawang putih, cincang halus
¾ sdt garam
½ sdt merica bubuk
¼ sdt gula pasir

Bahan pelapis :
3 butir telur, kocok rata
150 gr tepung roti

Cara membuat:
1. Bahan isi : tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan daging ayam giling, aduk sampai berubah warna. Tambahkan wortel dan buncis, aduk sampai layu. Bumbui garam, merica dan gula, aduk sampai matang. Sisihkan.
2. Bahan kulit : aduk semua bahan kulit sampai rata. Buat dadar tipis-tipis di wajan antilengket yang sudah diolesi margarin/ minyak goreng.
3. Sendokkan bahan isi ke kulit lalu lipat sisi kanan dan kirinya. Lalu gulung sambil dipadatkan.
4. Celupkan risoles ke telur kocok, angkat lalu gulingkan ke atas tepung roti.
5. Goreng di minyak panas dengan api sedang hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan.
6. Sajikan dengan cabe rawit atau sambal botolan.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Golongan Jin

Golongan Jin Iri Hati Dengan Ratu Balqis

Ratu Balqis adalah seorang wanita yang sangat cantik dan mempunyai akal yang cerdas, oleh sebab itulah golongan jin merasa iri hati dengannya. Mereka mengatakan bahawa Ratu Balqis itu mempunyai dua aib, pertama tubuhnya pendek dan kedua betisnya seperti betis unta.
Maka Nabi Sulaiman memerintahkan supaya para Jin mengubah sedikit singgahsana Ratu Balqis, lalu beliau menyuruh pula membangun sebuah mahligai yang dibuat dari kaca. Bahagian bawah mahligai tersebut dan kelilingnya mengalir sungai-sungai dengan berisikan ikan-ikan, di atas air itu dibuat sebuah jambatan daripada kaca.

Ketika Ratu Balqis dan rombongan tiba, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: “Apakah ini singgahsanamu? Ratu Balqis menjawab: Mungkin! Ia tidak mengatakan ya, kerana dilihatnya ada sedikit perubahan. Tetapi tidak mengatakan bukan, disebabkan ada sebahagian yang serupa dengan singgah-sananya. Dari jawapan Ratu Balqis itu, tahulah Nabi Sulaiman as bahawa ia adalah seorang wanita yang berakal sempurna serta bijaksana.
Kemudian Nabi Sulaiman as menyuruh tamunya itu masuk ke dalam istana. Ketika Ratu Balqis melihat ke dalam istana, ia melihat seakan-akan ada aliran air, sehingga ia mengangkat kainnya, sehingga betisnya tersingkap. Nabi Sulaiman as melihat betisnya itu, maka tidak ada satu aibpun seperti yang disampaikan oleh golongan jin.

Nabi Sulaiman berkata kepada Ratu Balqis: “Ini adalah sebuah mahligai yang licin, ia dibentuk daripada kaca.” ketika Ratu Balqis menyaksikan betapa hebatnya Nabi Sulaiman, ia berkata dalam hatinya: “Walaupun kerajaanku luas, singgahsanaku indah dan megah, bala tenteraku ramai, namun jika dibandingkan dengan semua yang aku saksikan ini, seakan-akan milikku tidak bererti.
Kemudian ia berkata seperti yang diungkapkan di dalam Quran, firman Allah SWT surah An Naml ayat 44 bermaksud: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan semesta alam.” Setelah itu Ratu Balqis pun berkahwin dengan Nabi Sulaiman as. Peristiwa pernikahan Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis ini terjadi pada hari Jumaat.
Begitu besarnya kerajaan Nabi Sulaiman as. yang mana angin sebagai kenderaannya, manusia dan jin sebagai tenteranya, burung sebagai pembantu dan teman-teman bercakapnya, binatang-binatang buas sebagai buruhnya dan para malaikat sebagai utusannya.

Nabi Sulaiman as mempunyai satu padang, sebahagian tanahnya terbuat daripada emas dan sebahagian lagi daripada perak. Jika tenteranya berbaris di padang itu, maka panjang barisan itu tidak kurang dari seratus parsakh. Sedangkan luas tempat tinggalnya adalah sebulan perjalanan.
Kemudian golongan jin membuat untuknya sebuah permaidani daripada emas dan perak. Pada permaidani tersebut terdapat dua belas ribu mihrab, pada setiap mihrab terdapat kursi daripada emas dan perak, kemudian duduk di atas tiap-tiap kursi tersebut seorang yang alim dari ulamak Bani Israil.
Pada setiap hari dimasak kira-kira seribu unta, empat ribu lembu dan empat puluh ribu kambing. Nabi Sulaiman juga mempunyai piring-piring yang besar bagaikan kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku.
Firman Allah SWT:
“Para jin membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dikehendaknya dari bangunan yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku.” (Saba’: 13) Begitu besarnya nikmat dan kelebihan Nabi Sulaiman as. Namun begitu kelebihan dan kenikmatan umat Nabi Muhammad SAW yang beriman, di dalam Syurga nanti disediakan tempat-tempat tinggal dan darjat, kebun-kebun, sungai-sungai dan buah-buahan. Di dalamnya diperolehi segala sesuatu yang menyenangkan jiwa dan mata. Di dalamnya juga terdapat sesuatu yang tidak pernah terlintas oleh fikiran manusia.
Dikisahkan bahawa serendah-rendah darjat tempat umat Nabi Muhammad SAW di dalam Syurga itu ialah seratus kali luas kerajaan Sulaiman as. Malah lebih baik, kerana Syurga adalah tempat yang abadi. Di dalamnya tidak ada matahari, kesejukan, kesakitan, kesusahan serta lain-lain penderitaan. Di Syurga adalah tempat yang abadi, kesenangan tanpa batas, pemberian tanpa dihitung, penerimaan tanpa ditolak.
Ada Syurga yang dinamakan dengan Darussalam, di dalamnya mempunyai keselamatan tanpa adanya kebinasaan, kenikmatan tanpa malapetaka, kecintaan tanpa permusuhan, kemuliaan tanpa kehinaan serta bermacam-macam lagi kenikmatan yang sukar untuk diungkapkan.
Kemudian Syurga Jannatunna’im. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa disediakan di sisi Tuhan mereka Syurga kenikmatan. Di dalamnya para hamba-hamba-Nya bertempat tinggal, para nabi menjadi sahabatnya, tinggal kekal dalamnya dengan kurnia yang berlimpah ruah. Tidak ada kesusahan di dalamnya, terdapat bidadari cantik dan jelita, mahligainya tinggi dan tempat yang luas.
Syurga Firdaus, disediakan bagi orang-orang yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, menjauhkan diri daripada perbuatan maksiat, tidak membuat kemungkaran serta menjalankan segala yang diperintahkan Allah SWT. Allah SWT menjadikan penghuni Syurga ini sebagai kekasihNya.
Di dalam Syurga Firdaus terdapat empat sungai, iaitu sungai dari air tawar, sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai dari air arak yang lazat rasanya dan sungai air madu. Di dalamnya juga diperolehi berbagai macam buah-buahan. Ada lagi empat mata air iaitu: Salsabil, Zanjabil, Rohiiq dan Tasniim. Ada lagi dua mata air yang mengalir dan dua mata air yang memancar, iaitu Al-kaafuur dan Al-kautsar. Di dalamnya juga diperolehi segala sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati.
Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.”
(Al-Qamar: 54-55)
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Sulaiman bin Daud

Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga boleh memahami bahasa binatang. Dia boleh bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini.
Firman Allah,
“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata, “hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata.”
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu. Katanya,

“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahawa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Kerana itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.”
Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah nisbi dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata. Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas dan kenisbian yang tidak dapat dipisahkan; sementara dalam Zat Allah sifat mutlak dan absolut.

Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung. Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kedaifan-kedaifannya tersendiri. Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Kerana itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman ke atasnya. Bukan kerana khuatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khuatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri bulat-bulat hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

SWASEMBADA PANGAN

SWASEMBADA PANGAN
Pada sisi lain, menurut Tingkes (1977) fakta yang harus dihadapi oleh pemerintah didalam menjaga kelestarian penyediaan pangan adalah tingginya konversi lahan. Selama kurun waktu 1983 - 1993 konversi lahan mencapai 3,3 juta hektar. Angka tersebut diperoleh dari penyusutan lahan dari 16,7 juta hektar menjadi 13,4 juta hektar (Sebagai contoh, konversi lahan di pulau Jawa dan pulau lain sekitar 15.000 - 50.000 ha per tahun dan ini setara dengan berkurangnya beras 25.000 sampai 75.000 ton per tahun, dengan asumsi setiap hektar sawah dipanen tiga kali dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektar). Oleh sebab itu, pemerintah mengambil kebijaksanaan jangka pendek dengan mengimpor beras, sedangkan untuk jangka panjang kebijaksanaan pemerintah diarahkan pada usaha ekstensifikasi lahan tanaman pangan. Ekstensifikasi tanaman pangan ini dilakukan pemerintah dengan mengembangkan lahan gambut untuk pertanian tanaman pangan, melalui Instruksi Presiden RI ( INPRES ) tanggal 5 Juni 1995, yang kemudian disusul dengan terbitnya Keppres No: 82 tanggal 26 Desember 1995.
Sebagai bagian dari potensi lahan rawa yang luasnya 39,4 juta hektar, lahan gambut di Kalimantan Tengah diupayakan menjadi salah satu opsi untuk meningkatkan produksi pangan dan pendapatan petani yang dikaitkan dengan program transmigrasi (Munandar, 1977).
Sejak awal pelaksanaannya sampai munculnya kegagalan, proyek ini penuh dengan kontroversi, terutama antara para ilmuwan dan pemerhati lingkungan dengan birokrasi pemerintah. Fakta menunjukkan walaupun proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar tersebut ditentang oleh ilmuwan dan pemerhati lingkungan, pemerintah tetap berketetapan untuk melaksanakan proyek ini. Hal ini karena pemerintah telah melakukan kegiatan AMDAL yang dilaksanakan oleh PPLH-IPB (Tingkes, 1977).
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179